Kamis, 19 Januari 2012

Wawancara euy

Wawancara

Narasumber : Rofiqi
Tempat        : Di rumah narasumber (perumahan puri bukit depok blok F4, citayam)
Waktu         : Jam 13.00 (setelah selasai dzuhur)

Ma’af mas sebelmnya, kita kan memang sering beremu di musholla atau di tempat lain,sya hanya sekedar memanggil ke mas dengan sbutan mas doing, sebenarnya nama mas siapa ?
oh itu, nama saya rofi, kamu bisa memanggil Rofi aja”
Oh gitu mas,oh ya kerjanya apa ?
oh, saya disini sebagai guru ngaji untuk anak-anak. Saya mengajar ngaji sore aama malam hari, sore dari jam 3 anak-anak datang kerumah saya untuk belajar ngaji dan malamnya saya mengajar ngaji anak-anak blok C di musholla dib blok C. kalau malam sih,mulainya setelah maghrib (jam 18.30 ) sampai dengan masuk waktu sholat Isya. Cuman malam ngajar amak-anak dari blok F”
Gimana rasanya mengajar ngaji anak-anak ?
menyenangkan, kita bisa mengajari anak-anak sehingga mereka semua menjadi pintar dan bisa mengaji”
Mas disini termasuk guru ngaji baru ?
“oh iya, saya baru sebulan lebih tinggal disini”
Mas berasal dari mana, dari logatnya seperti orang Madura ?
“ya betul, saya memang orang Madura. Saya lahir dan besar disana, cuman saya merantau kesini”

Mas boleh diceritain, mengapa mas tiba dan mengajar ngaji disini ?
boleh,ga’ apa-apa ko’. Pertamanya saya mengajar ngaji di Madura. Saya mempunyai kakak yang tinggal di daerah Cianjur. Lalu saya dibawa kakak saya ke Cianjur untuk bantu-bantu kakak saya mengajar ngaji di daerah tersebut, pas kakak saya juga seorang guru juga,tapi bukan seorang guru ngaji juga. Lalu saya disana sekitar 6 bulan. Kakak saya mnyuruh saya pergi ke Citayam ke teman teman kakak saya untuk mengajar ngaji disana. Lalu saya setuju dan berangkat menuju bogor/citayam ini.”
Oh gitu ya mas, bagaimana kesan mas tiba di di daerah mas di perumahan ini ?
“enak sih,tapi saya awalnya kena tipu sama tukang ojek di daerah sini. Saya kan naek angkot dari psarr citayam menju perumahan ini, lalu sya berhenti. Kan saya ga’ tahu dimana tempat alamat rumah yang kakak saya berikan kepada saya. Lalu saya Tanya tukang ojek krena di depan tempat saya turun angkot itu ada pangkalan ojek. Setelah saya Tanya katanya daerah rumahnya jauh dan dia minta dengan harga 10 ribu rupiah, lalu saya setuju,ternyata setelah tidak sempat jalan 5 menit ternyata telah sampai ,saya merasa tertipu tapi bagaimana lagii itu nasib orang baru,hahaha. Saya diberi tumpangan rumah disini saa mas Yanto yang tinggal di blok G.”
Hahaha, biasa tu mas. Bagaimana  dengan kebudayaan di kampung mas di Madura ?
kalau disana ada kebudayaan adu sapi namanya”
Maksudnya macam adu domba begitu ?
“balapan sapi,jadi disana balapan sapi terkenal loh, diasana sapi-sapi dipersiapkan untuk di balapkan. sapi-sapi yang mau dibalapkan berbeda dengan sapi biasa, mereka dipersiapkan untuk balapan doang,jadi dia tak pernah sampai menggarap sawah.makanannya aja khusus,ada vitamin nya macam manusia pula Hahaha. disana kalau adu sapi tu banyak yang ikut pesertanya ada sampai ratusan orang yang menjadi pesrtanya, dulu daya pernha lihat balapanya
Wow, banyak juga yang ikut mas sampai seratus pesertanya ?
“ya namanya budaya jadi orang banyak yang ingin melestarikanya ,tapi jangan salah loh hadiahnya bisa sepeda motor loh, waktu saya nonton balapan adu sapi itu hadiah nya sepeda motor. Hadiahnya banyak sih, ada TV,kulkas dan lain-lain”
Ngomong-ngomong Madyra,Tu kenapa namanya pulau Madura ?
“kalau orang-orang disana menyebutbya adura bersal dari kata yang rasanya madu, jadi disan banya Madu dan rasanya masih asli-asli, begitu sih kalau orang-orang kami bilangnya”
Bagaimana dengan bahasa, menurut saya orang Madura unik-unik logat bahasanya,emangnya sama mas bahasnya dengan orang jawa timur khusunya Surabaya ?
“beda,karena orang Surabaya itu bahasanya mengarah ke bahasa jawa, jadi berbeda bahasa orang Madura dengan Surabaya. Ya walaupun Surabaya dekat dengan Madura,apalagi setelah jembatan Suramadu selesai dikerjakan”
Ok, mas terima kasih atas waktunya
“ga’ apa-apa saya senang juga ko’ telah membantu,tapi kita sesama umat manusia harus saling tolong menolong”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar