Kamis, 19 Januari 2012

BOBROKISASI PENDIDIKAN



Baik para pembaca sekelian,memang pendidikan adalah sesuatu yang merupakan halyang wajib bagi seluruh umat saat ini. Dengar istilah dulu,tuntut lah ilmu sampai ke liang lahat. Ada juga yang mengatakan tuntut lah ilmu sampai ke negeri china. Kalau kita dengar kata kata itu jelaslah bahwa ilmu itu tak akan ada habis-habisnya. Seorang nabi Muhammad sekalipun mendapatkan ayat pertamanya yang berupa kata IQ’RA yang artinya adalh “bacalah”. Sudah jelaslah bahwa ilmu adalah hal yag paling penting di dunia ini.

            Karena  itu ilmu amat erat hubungannya dengan pendidikan. Seperti kita ketahui seorang dokter sekalipun tak akan bias menjadi dokter jika dia tidak mengambil pendidikan dolternya,begitu juga seorang insyinyur. Karena itu patutlah kita hrusnya bersyukur dengan adanya  pendidikan,guru dan orang yang terlibat didialamnya. Saya juga sangat bersyuukur dengan adanya guru,karena beliau-beliaulah yang membuatku bisa menulis dan membaca,ketulusandan ketulusan beliau lah yang membuatku bisa menjadi seperti ini.

            Tapi bagaimanadengan keadaan saat ini, pendidikan kita saat ini menjadi bobbrok, itulah kumenyebutnya “BOBOBROKISASI MENTAL PENDIDIKAN”. Pendidikan yang seharusnya menuntun seseorang agar menjadi orang yang lebih baik,malah sebaliknya disitulah penanaman jiwa-jiwa kecurangan anak bangsa, ma’af sebelumnya,bukanya niat ku ingin menjatuhkan pendidikan Indonesia,hanya sebagai renungan dan evaluasi bagi kita semua.

Ok,ada contoh yang ingin ku sampaikan, mungkin banyak orang yang menyangka bahwa pendidikan Indonesia telah sangat baik, buktinya pda tahun 2011  saja tingkat kelulusan SMA/SMK di Indonesia mencapai angka 96%lebih diseluruh indonseia. Memang itu adalah angka yang wow... fantastis,patutlah kita berbangga, karena Indonesia telah menghasilkan pemuda-pemudi yang jenius, tapi pernah kah kita melihat apa yang terjadi didalamnya, apakah itu hasil yangbetul-betul murni,atau hanya sebuah lukisan semata.

Padahal kalau kita lihat di lapangan kunci jawaban soal tersebar kemana-mana, apakah menteri tidak tahu ? apakah para kepala sokolah tidak tahu ? atau apakah seorang guru tidak tahu, tidak mungkin…, pasti mereka semua tahu, tapi apa jawabnya,bila ditanya ke seorang guru(tapi tak semua Guru begini)mereka menjawab, “ya sudahlah, munngkin juga kalau tak ada kunci ini muruid-murid tak akan bisa menjawab soal ujian”.

Kalau ditanya sama para murid,”mau gemana lagi? Para dinas pendidikan menaikan nilai pendidikan setiap tahun tapi tak dibarengi kualitas dan fasilitasnya, mereka tak pernah tahu, hanya pandai membuat aturan saja. Untuk ujian, gemana lagi mas,kunci soal telah tersebar kemana-mana,apalagi pengawasannya kurang ketat, ya memberi kesempatan dong, namanya rezeki” itulah yang kebanyakan para murid sampaikan.Bagaimana dengan mudahnya kuncijawaban bisa tersebar kemana-mana, dan juga seharusnya dinas pendidikan juga harus melakukan beberapa peninjauan terhadap beberapa bimbel-bimbel(bimbingan belajar) diluar sekolah apakah mereka betul-betul memberi bimbingan atau hanya sekedar saja.

Patutlah sebenarnya kita renungkan ,apakah target pendidikan di Indonesia ini?,itu malah mentanamkan sifat kecurangan pada diri pemuda-pemudi bangsa Indonesia,bagaimana nasib bangsa kita nanti kalau misalnya para pemuda-pemudi kita telah di tumbuhi oleh sikap curang, yang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatuyang mereka inginkan, karena itu patutlah kita prihatin dengan apa yang terjadi saat ini,bukan maksud saya ingin menunjukan keburukan atau sebagainya,kita sebgai salah satu anak bangsa haruslah bergerak.

Ingat, yang menentukan suatu bangsa adalah pemuda-pemudi nya,oleh karena itu seharusnya kita lebih memperhatikan moral mereka…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar